2 minggu kemarin saya sedang berada dalam masa kegalauan.
saya merasa hambar, tidak ada semangat untuk menikmati hari, tidak ada obsesi untuk menaklukan dunia.
2 minggu kemarin merupakan siklus haid saya. maka saat siklus haid saya muncul, kegalauan itu pun muncul. ciri-ciri kegalauan saya menjadi aktif apabila hal-hal kecil menjadi amat besar dan amat mengecewakan jika tidak sesuai dengan harapan saya.
saat tiba waktunya sang 'galau' ini muncul, saat itu nilai-nilai semester 6 saya keluar. Menurut saya nilai-nilai itu amat sangat mengecewakan dan jauh dari harapan saya. maka pas sekali saat itu kegalauan saya menjadi aktif bahkan mempengaruhi mood saya. saat itu saya merasa benar-benar sudah capek dengan semua usaha saya yang pada akhirnya selalu tidak sesuai dengan harapan saya. saya menjadi desperate. bahkan saya menjadi malas untuk solat. saat itu solat saya menjadi bolong-bolong. saya bersedih.
puncaknya adalah ketika saya menangis karena saya sms mamah saya tentang nilai saya. dari balasan sms beliau saya tahu bahwa beliau kecewa dengan saya yang notabene slalu membuatnya bangga sebelum saya masuk kuliah (sebelum jauh darinya).
saya merasa tidak ada gairah menjalani kegiatan saya dan bingung mencari jawaban atas pertanyaan saya, "kenapa saya sulit sekali menjadi lebih baik dibanding yang lain?"
dan saat itu saya butuh penyemangat untuk kembali membangkitkan semangat saya yang tenggelam. saya mencari-cari seseorang tetapi nihil.
saya merasa kesepian. saya bertanya-tanya, "kemanakah orang-orang saat saya sedang gelisah saat saya butuh keberadaan mereka?"
bahkan saya menuduh ALLAH, "mengapa setiap saya merasa sendiri, Engkau menjauhkan orang-orang yang dekat dengan saya?"
saya terus bertanya, tapi tak ada jawaban. begitulah, slalu tak ada jawaban. dan kemalasan saya untuk tidak solat semakin menjadi hingga saya smakin menjauh dari ALLAH dan mencari-cari pelarian dari kegalauan saya. tetapi pelarian bukanlah obat, setelah berlari saya kembali merasa "galau" dan pada akhirnya saya merasa kosong dan hampa.
pernah dengar kata-kata bijak seperti ini,
"Tuhan tidak akan memberikan apa yang kamu minta tapi DIA akan memberikan apa yang kamu butuhkan di saat yang tepat"
dan seperti itulah kata-kata itu berjalan pada kehidupan saya.
hampir 2 minggu saya merasa sepi, galau dan sendiri, teman saya yang tidak saya sangka-sangka merupakan jawaban ALLAH, menyapa saya lewat sms. Saat itu dia sedang dalam perjalanan menuju jogja dengan menggunakan bis. di samping tempat duduknya adalah seorang nenek yang membawa serta cucunya. maka jadilah tempat duduk yang sebenarnya untuk 2 orang dewasa, saat itu digunakan untuk 2 orang dewasa + 2 anak kecil berada diantara 2 orang dewasa itu. maka hal itu menjadi bahan bercanda saya dengannya di sms. saya-pun mengatakan padanya bahwa saya sedang butuh tempat sharing, dan dia-pun ternyata ingin berbagi pendapat dengan saya, maka pada akhir sms kita janjian untuk bertemu dan makan bareng.
setelah menentukan waktu dan tempat, kamipun kemudian bertemu.
seperti biasa, sebelum sharing, kami makan malam terlebih dahulu. selama makan malam berlangsung, saya tidak menceritakan apa yang menjadi ganjalan dalam pikiran saya. saya persilahkan dia untuk menceritakan masalah dia terlebih dahulu. kemudian dia-pun bercerita. entah mau percaya atau tidak ceritanya berhubungan dengan hal mistis. sesuatu yang gaib, yang sampai saat ini (alhamdulillah) saya belum dan tidak mau merasakan hal-hal seperti itu. katanya selama beberapa hari ini setelah dia pulang dia merasakan ada 'seseorang/sesuatu' yang slalu mengikuti dan mendampinginya. dia sendiri-pun mengatakan pada saya bahwa dia tidak pernah melihat hal-hal sperti itu sebelumnya baru kali itu dan hanya makhluk itu saja yang bisa dia lihat. dia mendeskripsikan bahwa makhluk tersebut adalah sesosok lelaki tua setengah baya, dengan rambut keputihan. saya tanyakan bagaimana rupanya, dia tak tahu..karena dia tak bisa melihat jelas wajahnya.
dia bingung, saya-pun bingung bagaimana bisa orang seperti kami yang amat sangat awam pada hal-hal semacam itu bisa tiba-tiba merasakan kehadirannya.
tahukah kalian bahwa sesuatu-hal-apapun-itu yang datang pada kehidupan kita adalah petunjuk dariNYA.
baik atau buruk pasti ada pelajaran di balik itu semua. Maka, kami berdua berfikir sampai teman saya ini teringat akan ayahnya yang ternyata baru saya tahu saat itu bahwa beliau telah tiada sejak teman saya sma.
dan dia menduga bahwa itu adalah sosok ayahnya yang ingin menyampaikan suatu hal pada teman saya ini.
saya kaget. tidak saya sadari bahwa teman saya yang dulunya saya anggap sebelah mata ternyata memiliki kekuatan batin melebihi saya. tidak saya sadari bahwa teman saya sudah diajarkan untuk menjadi lelaki yang kuat di usianya yang masih muda. subhanallah..saat itu saya tersadar bahwa saya masih memiliki keluarga yang utuh, menyayangi saya, memenuhi kebutuhan saya, serta diberikan cukup materi untuk menjalani hidup saya tanpa harus pusing-pusing memikirkan keuangan. subhanallah, nikmat ALLAH begitu besar pada saya. saat itu saya diingatkan bahwa saya tidak sendiri. bahwa ALLAH tidak pernah melupakan saya, bahwa ALLAH slalu membelai saya meski saya menolak belaianNYA. subhanallah,,alhamdulillah...tak bosan-bosan saya mengucap syukur pada pemilik hidup saya. alangkah sombongnya saya YA RABB... saya speechless
tak mampu berkata-kata. saat itu saya merindukan waktu-waktu dimana saya dapat berbicara dengan ALLAH. itulah manusia selalu sombong di hadapan TUHANNYA.
begitulah, saya tersadar dengan cerita teman saya. dan kami berkesimpulan bahwa teman saya akan mengunjungi makam ayahnya yang telah lama tidak dia datangi, dan saya-pun menemani dia mengunjungi makam ayahnya.
setelah teman saya bercerita, saya kemudian menceritakan apa yang menjadi beban pikiran saya, dan saya katakan padanya bahwa masalah saya pun ikut terselesaikan berkat cerita darinya. begitulah akhirnya.
saya smakin menyayangi Sang Pemilik Hidup saya. ALLAH tidak akan pernah tidur, tidak akan pernah berhenti menjaga dan melindungi umatNYA, terkadang manusia lah yang melupakanNYA, menjauhiNYA, bahkan sombong terhadapNYA.
maka saya hanya sanggup mengucap maaf dan beristigfar padaNYA. malu diri ini padaNYA.
